Kamis, 24 November 2011
Organisasi Politik
1. LATAR BELAKANG
2.PERMASALAHAN
· Kelemahan partai politik
· Partai politik indonesia pasca repormasi
3. LANDASAN TEORI
Partisipasi politik warga negara diartikan sebagai penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam bidang politik. Bentuk-bentuk partisipasi warga negara konvensial : Pemberian suara (Votting) , Diskusi politik, Kegiatan kampanye , Membentuk atau bergabung dengan kelompok kepentingan , Komunikasi individual dengan pejabat politik . bentuk non konvensial : Pengajuan petisi , Berdemonstrasi, mogok dan kofrontasi , Tindakan kekerasan politik terhadap harta benda; perusakan, pemboman, pembakaran , Tindakan kekerasan politik terhadap manusia; penculikan, pembunuhan/pembantaian, perang dan revolusi.
Partisipasi politik setiap orang itu berbeda-beda , ada dua faktor yang mempengahuri partisipasi politik seseorang adalah :
o Kesadaran politik yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara , kesadaran ini mencakup pengetahuan , minat dan perhatian seseorang terhadap masyarakat dan politik tempat ia hidup .
o Kepercayaan politik yaitu sikap dan kepercayaan seseorang terhadap pemerintahannya , apakah ia menilai pemerintahan dapat dipercaya dan dapat dipengaruhi atau tidak .
Bentuk-bentuk partisipasi politik menurut Samuel Huntington dan Joan M.Nelson ada 4 bentuk diantaranya adalah : kegiatan pemilihan , lobbying , kegiatan organisasi , mencari koneksi ,dan tindakan kekerasan . sedangkan tipe-tipe partisipasi politik nya yaitu : partisipasi politik aktif ( kesadaran dan kepercayaan politik yang tinggi ) , partisipasi politik apatis ( kesadaran dan kepercayaan politik yang rendah ) , partisipasi politik pasif ( kesadaran politik rendah dan kepercayaan politik rendah ) , partisipasi politik militan radikal ( kesadaran politik tinggi tapi kepercayaan politik rendah ) . Contoh-contoh organisasi dibidang politik adalah Indische Partij berdiri sebagai suatu organisasi yang radikal dan merupakan partai politik pertama di Indonesia yang berdasarkan jiwa nasionalisme yang tinggi untuk mencapai kemerdekaan Indonesia sebagai national home bagi semua ketrurunan bumiputra, belanda, cina, arab, dan lain sebagainya, yang mengakui Hindia sebagai tanah air dan kebangsaanya. Inilah paham yang dahulu disebut indish nationalisme yang pada hari kemudian menjadi paham dari Perhimpunan Indonesia dan PNI , Partai Komunis Indonesia Paham Marxisme datang ke Indonesia pada masa Perang Dunia I yang dimulai oleh H. J. F.M. Sneevliet yang merupakan seorang pemimpin buruh negeri Belanda dan anggota sociaal democratische arbeiderspartij (SDAP) atau Partai Buruh Sosial Demokrat. Semula ia hanya bekerja sebagai staf redaksi disebuah surat kabar Soerabajaasch Handeelslad kemudian pindah ke Semarang tahun 1913 menjadi sekretaris pada semarangse Handelsvereeneging. Baginya pindah ke semarang merupakan suatu keuntungan dimana disana terdapat Vereeneging van Spoor en Tramweg Personeel (VSTP) yaitu serikat buruh tertua di Indonesia dan menjadi ketuanya. Partai Komunis Indonesia Paham Marxisme datang ke Indonesia pada masa Perang Dunia I yang dimulai oleh H. J. F.M. Sneevliet yang merupakan seorang pemimpin buruh negeri Belanda dan anggota Sociaal democratische Arbeiderspartij (SDAP) atau Partai Buruh Sosial Demokrat. Semula ia hanya bekerja sebagai staf redaksi disebuah surat kabar Soerabajaasch Handeelslad kemudian pindah ke Semarang tahun 1913 menjadi sekretaris pada semarangse Handelsvereeneging. Baginya pindah ke semarang merupakan suatu keuntungan dimana disana terdapat Vereeneging van Spoor en Tramweg Personeel (VSTP) yaitu serikat buruh tertua di Indonesia dan menjadi ketuanya. Setelah kegagalan PKI menjadi partai terlarang akibat pemberontakannya maka dirasakan perlu adanya wadah baru penyalur aspirasi rakyat. Gagasan pertama muncul dari Ir. Sukarno pada tahun 1925 mendirikan Algemeene Studie Club di Bandung. Landasan pergerakannya adalah Nasionalisme,Islamisme, dan Marxisme, yang dianggap dapat menjadi landasan pegaerakan nasional secara garis besar dan sebagai alat pemersatu pergerakan rakyat. Tujuan dari PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan Indonesia yang dapat dicapai dengan azas percaya pada diri sendiri artinya memperbaiki keadaan politik, ekonomi, sosial dengan kekuatan dan kebiasaan sendiri antara lain dengan mendirikan sekolah, poliklinik, bank nasional, koperasi dll. Maka dari itu PNI tidak mau turut serta dalam kegiatan pemerintah.
Ada dua macam langkah yang ditempuh oleh PNI untuk memperkuat diri dan pengaruhnya dalam masyarakat yaitu: Intern yaitu usaha terhadap lingkungan sendiri dengan mengadakan kursus, mendirikan sekolah, bank nasional dll. Ekstern yaitu usaha memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI antara lain melalui rapat-rapat umum, surat kabar Banteng Priangan dan Persatuan Indonesia.
4. PEMBAHASAN MASALAH
Kelemahan partai poltik
Indische Partij yang Didirikan pada 25 Desember 1912 oleh E. F. E. Douwes Dekker yang kemudian dikenal dengan nama Danudirdja Setyabuddhi. Sebelumnya dia juga telah mendirikan organisasi lain yang didirikannya tahun 1898 yaitu Indische Bond sebagai organisasi kaum indo dan eropa di Indonesia.
Perhimpunan Indonesia yang didirikan oleh orang-orang Indonesia yang tinggal di belanda pada tahun 1908, semulai bernama Indische Vereeniging. Beberapa tokoh pendirinya adalah Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto. Tujuan dibentuknya adalah sebagai bentuk untuk memajukan kepeningan bersama yang berasal dari orang-orang Indonesia yang tinggal di Belanda serta hubungan dengan Indonesia.
Partai Komunis Indonesia Paham Marxisme datang ke Indonesia pada masa Perang Dunia I yang dimulai oleh H. J. F.M. Sneevliet yang merupakan seorang pemimpin buruh negeri Belanda dan anggota Sociaal democratische Arbeiderspartij (SDAP) atau Partai Buruh Sosial Demokrat.
Partai Nasional IndonesiaSetelah kegagalan PKI menjadi partai terlarang akibat pemberontakannya maka dirasakan perlu adanya wadah baru penyalur aspirasi rakyat. Gagasan pertama muncul dari Ir. Sukarno pada tahun 1925 mendirikan Algemeene Studie Club di Bandung. Landasan pergerakannya adalah Nasionalisme,Islamisme, dan Marxisme, yang dianggap dapat menjadi landasan pegaerakan nasional secara garis besar dan sebagai alat pemersatu pergerakan rakyat. Dari yang diatas organisasi politik di indonesia terbatas tetapi sekarang semakin banyak organisasi politik yang ada di indonesia semakin berkembang organisasi politik.
Langganan:
Postingan (Atom)