Ragam bentuk yang akan disajikan
merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak
menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan
istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang
kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan
budaya. Bentuk-bentuk tersebut adalah:
1. E-goverment
E-goverment dihadirkan dengan
maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia
ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim
Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas
mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif
untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika
di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya. Tim
tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah
pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment,
pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang
tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan
sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari
mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan
untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan
masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup
nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai
kabupaten kota, telah memiliki situs online.
Contohnya adalah INDONESIA, MPR, DPR, dan
DKI Jakartal. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah
profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan
bentuk interaktif lainnya.
2. E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada
transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara
elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web,
membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, sampai
membuat klaim.
Luasnya wilayah e-commerce ini,
bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi,
pengiriman perangkat lunak (software), perbankan, perpajakan, dan banyak
lagi. e-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines.
Contoh dalam kawasan ini adalah toko
online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk
yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi
melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai
Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
3. E-learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran
dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke
arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang
pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning)
dengan media internet berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan
dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan
muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan
belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim
naskah tugas, dapat dilakukan. Peranan web kampus atau sekolagh
termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web
bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi
dalam group, juga sangatlah mendukung.
Selain murid atau mahasiswa, portal
e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang
faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Hampir
seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA),
telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan
penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem
Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan
modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di
dunia internet. Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain
ada e-medicine, e-laboratory, e- technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya.
Contohnya ialah Universitas Gunadarma memiliki
Studentsite (
http://studentsite.gunadarma.ac.id/) memungkinkan mahasiswa dapat melihat nilai, jadwal kuliah, dan informasi penting lainnya secara efisien. Dan memiliki
E-Learning System (
http://elearning.gunadarma.ac.id/) yang menyediakan berbagai modul-modul belajar, bahan kuliah, dan lain sebagainya.
Di luar berbasis web, telematika dapat
berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position
System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G,
dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut
dan udara, serta teleconference.
Salah satu bidang yang sangat bermanfaat
mengingat betapa luasnya geografis Indonesia yaitu bidang pendidikan.
terdapat sejumlah pilihan alternatif pemanfaatan di bidang pendidikan,
yaitu:
1. Perpustakaan Elektronik
Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip
buku dengan di bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat
dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif
dalam berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of
Congress merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat
ini sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses
melalui internet.
2. Surat Elektronik (email)
Dengan aplikasi sederhana seperti email
maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan
mudah berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang
menghadapi kesulitan dapat bertanya lewat email.
3. Ensiklopedia
Sebagian perusahan yang menjajakan
ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk
menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa
mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video,
audio, tulisan dan gambar, dan bahkan gerakan. Dan data informasi yang
terkandung dalam ensklopedia juga telah mulai tersedia di internet.
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang
terkandung dalam ensiklopedi elektronik dapat diperbaharui.
4. Sistem Distribusi Bahan Secara Elektronis (digital)
Dengan adanya sistem ini maka
keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang
tinggal di daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru SD yang
mengikuti penyetaraan D2, sarana untuk mengakses program ini tdk menjadi
masalah karena mereka dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor
pos yang menyediakan jasa internet.
5. Tele-edukasi dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System
Pendidikan dan pelatihan jarak jauh
diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan
sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professional
dari SDM di Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat
menjangkau serta dapat memobilisasikan potensi masyarakat yang lain,
termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan serta kelangsungan
kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat pendidikan formal
maupun nonformal dalam suatu “cyber system”.
6. Pengelolaan Sistem Informasi
Ilmu pengetahuan tersimpan dalam berbagai
bentuk dokumen yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku, makalah
atau laporan informasi semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga
memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah
disimpan dalam bentuk disket atau CD ROM, namun perlu dikembangkan lebih
lanjut sistem agar informasi itu mudah dikomunikasikan. Mirip halnya
dengan perpustakaan elektronik, informasi ini sifatnya lebih dinamik
(karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola dalam suatu sistem.
7. Video Teleconference
Keberadaan teknologi ini memungkinkan
siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling
mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana
diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain peran pada kegiatan
pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama
yang bersifat sosial. Banyak faktor yang mempengaruhi dilaksanakan atau
tidaknya potensi teknologi telematika. Faktor utama, menurut Miarso
(2004) adalah adanya komitmen politik dari para pengambil kebijakan dan
ketersediaan para tenaga terampil.
Keuntungan Telematika
Hal ini pada gilirannya akan membatasi
peranan pemerintah, khususnya dalam hal pengadaan dan pengelolaan
kandungan informasi. Control informasi dari pemerintah justru dipandang
sebagai faktor penghambat bagi upaya penyejahteraan masyarakat melalui
jejaring telekomunikasi. Secara global Telematika memiliki peran yang
dapat menguntungkan kita sebagai pengguna. Berdasarkan perkembangan
telematika, telematika di Indonesia memiliki tiga peran pokok, antara
lain :
1. Waktu yang tidak produktif menjadi lebih produktif.
Menghemat waktu yang di keluarkan dalam melakukan suatu pekerjaan apabila menggunakan jasa teknologi telematika.
2. Penghematan transportasi dan bahan bakar.
Setiap pengguna teknologi telematika dapat dengan mudah berbelanja maupun berjualan tanpa harus turun ke lapangan.
3. Mengoptimalkan proses pembangunan.
Telematika memberikan dukungan terhadap
manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi
yang memuahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak.
Dengan telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah pula
untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.
4. Meningkatkan Pendapatan
Produk dan jasa teknologi telematika
merupakan komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi
perseorangan, dunia usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor
jasa dan produk industri telematika.
5. Pemersatu bangsa
Teknologi telematika mampu menyatukan
bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua
institusi dan area dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah
masing-masing karena teknologi telematika menyuguhkan banyak pilihan
sarana telekomunikasi.
Kerugian Telematika
Berbagai macam bentuk yang menjadi
kerugian atau dampak penggunaan telematika merebak luas pada masyarakat.
Dampak ini akan memunculkan dan merubah pola kehidupan, bekerja,
berusaha bahkan merubah falsafah pada bidang-bidang tertentu. Dampak
yang pasti adalah akan terjadinya perubahan minat bekerja yang lebih
efisien dalam arti benefit to cost ratio, efektif dalam arti kualitas
produk, jasa, dan pemerataan distribusi produk jasa kepada masyarakat.
Dampak yang akan muncul penggunaan telematika baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu :
- Meningkatnya tingkat kejahatan
menggunakan media internet seperti pencurian data kartu kredit dari
nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat
menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
- Informasi dan data yang mudah diperoleh
tidak hanya informasi yang bersifat positif tapi juga negative.
Kurangnya keamanan pengaksesan informasi negative dapat meningkatkan
kejahatan dalam masyarakat, seperti peredaran video porno di internet
meningkatkan pemerkosaan dan pelecehan seksual.
- Kurangnya privasi pengguna, karena
kurangnya keamanan jaringan sehingga dapat dengan mudah disusupi oleh
hacker/cracker ataupun virus.
- Meningginya individualisme masyarakat,
karena tidak ada batas ruang dan waktu menyelusur dunia maya sehingga
terkadang menjadi lupa diri, dan tidak mengenal sekitar. Sumber : http://selalucintaindonesia.wordpress.com/2013/10/11/pengantar-telematika/
0 komentar:
Posting Komentar