Kamis, 03 April 2014
Harga
layanan internet kabel atau fixed broadband yang mahal dan tidak
merata, ujar Semuel, masih menjadi hambatan penetrasi internet di Tanah
Air. "Saat ini penetrasi internet baru mencapai 28% dari total penduduk
Indonesia yang sebanyak 248 juta,"ujarnya, Selasa, (1/4).
Padahal,
terang Semuel, dalam tuntutan Millenium Development Goals (MDGs) yang
disepakati oleh International Telecom Union (ITU), 50% penduduk
Indonesia harus terhubung internet pada 2015. Menyadari pentingnya
teknologi informasi di perpustakaan dan untuk mendorong pengembangan
layanan internet murah bagi pendidikan, Coca-cola Foundation Indonesia
(CCFI) menggandeng PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM) dalam
rangka memberikan akses internet bagi perpustakaan di daerah yang
menjadi mitra PerpuSeru.
"Kami sendiri sudah lama
berkomitmen mendukung pengembangan perpustakaan berbasis teknologi
informasi agar menjadi pusat belajar bagi masyarakat melalui program
PerpuSeru," ujar Wakil Ketua Pelaksana Coca Cola Foundation Indonesia
(CCFI) Triyono Priyosoesilo.
Menurut Triyono, Perpuseru
merupakan sebuah program hasil kerja sama Coca Cola Foundation
Indonesia (CCFI) dengan Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF) yang
diluncurkan pada 2011. Perpuseru saat ini telah menjangkau 34
perpustakaan di 16 provinsi di Indonesia melalui penyediaan akses
komputer dan internet, pelatihan pustakawan, serta advokasi dan
kemitraan.
"Perpuseru memiliki satu visi utama, membuka
mata masyarakat atas peran dan kemampuan perpustakaan dalam membantu
meningkatkan kualitas hidup komunitas di sekitarnya khususnya kelompok
perempuan, pemuda, dan usaha mikro," ujar Triyono.
sumber :
http://berita.plasa.msn.com/teknologi/republika/penestrasi-internet-indonesia-minim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar