"Memang iya inspektorat sudah memberikan hasil investigasi, dikhususkan pada pelaksanan. Untuk pengadaan masih perlu pendalaman. Rumus dasarnya, saya berharap laporkan detail dulu ke presiden," ujar Nuh di kantornya, Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2013).
Eks Rektor ITS itu mengatakan dirinya tak akan segan menindak tegas anak buahnya yang terindikasi turut serta membuat pelaksanaan UN tahun ini ditunda. Sanksi yang disiapkan hingga pencopotan.
"Intinya, siapapun itu harus bertanggung jawab atas tugas-tugas yang sudah diamanahkan masing-masing. Entah pejabat eselon tiga sampai satu, semua harus tangung jawab. Sanksi tergantung derajat kesalahannya, sampai pencopotan," ujarnya.
"Pencopotan tergantung jenjang eselon. Ada yang bisa saya lakukan, karena saya yang angkat, tapi ada yang saya tidak bisa. Eselon I itu presiden. Saya janji akan saya sampaikan secara rinci," imbuhnya.
Nuh juga menegaskan pihaknya tak akan menutup-nutupi hasil investigasi. Semuanya dijanjikan akan dibuka kepada publik.
"Sekarang ada kekhawatiran saya yang seolah-olah ada yang ditutupi, nanti pada saatnya saya sampaikan, dan Pak Irjen yang sampaikan," tuturnya.
Sementara itu di depan kantor Kemendikbud sekitar seratus mahasiswa menggelar aksi demonstrasi. Mereka menuntut UN dihapuskan.
(trq/fjp)
0 komentar:
Posting Komentar